Tuesday 6 December 2016

Apakah Kita Sudah Ikhlas, Yuk Ingat-Ulangku

Tags


Apakah Kita Sudah Ikhlas, Yuk Ingat-Ulangku


Ikhlas 

Ikhlas artinya memurnikan tujuan bertaqarub kepada Allah dari hal hal yang mengotorinya. Arti lainnya menjadikan Allah sebagai satu satunya tujuan dalam segala bentuk ketaatan. Atau mengabaikan pandangan makhluk dengan cara selalu berkonsentrasi kepada Al Khaliq.

Ikhlas adalah syarat diterimanya amal shalih yang dilaksanakan sesuai dengan sunnah Rasulullah. Allah telah memerintahkan kita untuk itu dalam firmanNya,

Dan mereka tidak disuruh kecuali supaya beribadah kepadala Allah dengan memurnikan agama kepadaNya, lagi bersikap lurus. Al Bayyinah.5

Abu Umamah meriwayatkan, 
seseorang telah menemui Rasulullah dan bertanya ‘Bagaimana pedapatmu tentang seorang yang berperang untuk mendapatkan upah dan pujian? Apakah ia mendapatkan pahala?Rasulullah menjawab ‘ia tidak akan mendapatkan apa apa’. Orang tadi mengulangnya tiga kali dan Rasulullah pun tetap memjawab ‘ia tidak akan mendapatkan apa-apa’.’Lalu beliau bersabda,
‘Sesungguhnya Allah tidak menerima suatu amal, kecuali jika dikerjakan murni karnaNya dan mengharap wajahNya. HR. Abu Dawud dan An nasa’i dengan sanad yang bagus.

Abu Sa’id Al Khudri meriwayatkan bahwa pada waktu haji wada’, Rasulullah bersada,
‘Semoga Allah mencerahkan orang yang mendengar kata-kataku lalu menjaganya. Betapa banyak orang yang membawa pemahaman, tetapi ia sendiri tidak paham. Tiga hal seorang mukmin tidak akan dengki dengannya, mengikhlaskan amal kepada Allah, memberikan loyalitas kepada pemimpin kaum muslimin, dan selalu bergabung dengan jamaah mereka’. HR. AL-Bazzar dengan isnad hasan dan Ibnu Hibban dengan khitab Shahihnya.

Seseorang hamba akan selamat dari godaan setan dengan keikhlasan. Allah berfirman, mengungkapkan pernyataan iblis,

‘kecuali ham-hambaMU yang selalu ikhlas. Shad.83

Apabila suatu amal telah tercampuri oleh harapan-harapan duniawi yang disenangi oleh diri dan hati manusia sedikit ataupun banyak, maka sesunggughnya kejernihan amal itu telah tercemari. Hilang pulalah keikhlasan. Padahal kebanyakan manusia terlena dalam harapan-harapan dan juga syahwatnya. Hampir tidak ada suatu amalan atau ibadah yang dilakukan oleh seseorang, bisa benar benar bersih dari harapan-harapan yang sebenarnya tidak berharga ini. Itulah ada pepatah,

‘Barangsiapa yang sesaat dari umurnya telah dengan ikhlas, hanya mengharap wajah Allah, pastilah ia akan selamat’.,

Ikhlas adalah membersihkan hati dari segala kotoran sedikit ataupun banyak sehingga tujuan dari taqarrub benar benar murni karena Allah, bukan yang lain. Hal ini hanya akan datang dari seseorang yang mencintai Allah dan menggantungkan seluruh harapannya diakhirat. Tidak tersisa tempat dihatinya untuk mencintai dunia. Bila ia makan, minum atau buang hajat, semuanya dikerjakan dengan ikhlas dan dengan niat yang benar. Sedangkan yang bisa berbuat tidak demikian. Sesungguhnya pintu ikhlas tertutup rapat baginya kecuali, sedikt saja.

Seseorang yang dipenuhi oleh kecintaan kepada Allah dan akhirat pasti seluruh aktivitas hariannya merupakan cerminan dari cita citanya, sehingga keseluruhannya dilakukan dengan ikhlas. Begitu juga dengan orang yang telah dikalahkan oleh gemerlap dunia, derajat, pangkat dan segala sesuatu selain Allah. Seluruh aktivitasnya pun merupakan cerminan dan harapan harapannya. Tidak ada sholat, puasa atau ibadah lain, yang dikerjakan dengan ikhlas.

Resep untuk ikhlas adalah memupus kesenangan-kesenangan hawa nafsu, ketamakan terhadap dunia dan mengusahakan agar hati selalu terfokus kepada akhirat. Hal ini akan sangat memudahkan sesorang untuk menggapai keihlasan. Banyak orang yang telah berpayah payah untuk beramal, menyangka bahwa ia melakukannya ikhlas karena Allah. Padahal sesungguhnya ia telah tertipu. Hal ini terjadi karena ia tidak memperhatikan perkara perkara yang merusak keihlasan.



Sebagaimana dikisahkan ada seorang yang selalu menunaikan shalat di shaf pertama. Suatu ketika ia terlambat, dan ia shalat dishaf kedua. Lalu ia diliputi rasa malu karena dilihat orang banyak. Dan sini ia tahu, bahwa ketenangan hatinya dalam melaksanakan sholat dishaf pertama selama ini disebabkan oleh pandangan orang orang kepadanya.

Adapun orang orang yang lalai dariNya, kelak pada hari kiamat, mereka akan mendapati kebaikan-kebaikan mereka telah berubah jadi keburukan. Tentang mereka Allah telah berfirman.

‘katakanlah ‘Maukah kalian kami kabarkan tentang orang-orang yang paling merugi amalan amalan mereka? Yaitu orang orang yang telah sia sia usaha mereka didunia, sedangkan mereka menyangka telah mngerjakannya dengan sebaik baiknya. Al kahfi-103

Oleh.

Ibnu Rajab AL Hambali
Ibnu Qayyim AL jauziah
Imam AL ghazali






EmoticonEmoticon